SISTEM SARAF/NERVUS
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sistem Saraf” ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembawah mata kuliah Struktur
Perkembangan Hewan.Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pembawah matakuliah
“Struktur Perkembangan Hewan” atas bimbingan dan arahan dalam penyusunan
makalah, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik
DADTAR
ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A.
LATAR
BELAKANG.................................................................................................
B.
RUMUSAN
MASALAH.............................................................................................
C.
TUJUAN
PENULISAN...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
A.
PENGERTIAN
SISTEM
SARAF..............................................................................
B.
BAGIAN-BAGIAN
SARAF DAN STRUKTUR BAGIAN SARAF.......................
C.
KLASIFIKASI
SARAF ..............................................................................................
D.
FUNGSI
SISTEM
SARAF..........................................................................................
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................
A.
KESIMPULAN............................................................................................................
B.
SARAN..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Sistem saraf merupakan salah satu
bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan,
menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons
terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh
alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf
dan alat indera.Sebagian perbedaan pada sistem saraf individu disebabkan oleh
factor genetik. Namun sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
pengalaman. Ketika sistem saraf imatur berkembang sesuai cetak-biru genetiknya,
terbentuk neuron dan sinaps dalam jumlah berlebihan. Bergantung pada rangsangan
dari luar, dan tingkat pemakaiannya, sebagian dari jalur-jalur saraf ini
dipertahankan, dibentuk lebih pasti, dan bahkan meningkat, sementara yang lain
dieliminasi. Pematangan sistem
saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak akan hilang”. Setelah
sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi. Sistem saraf merupakan
sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan sistem
saraf?
2.
Sebutkan bagian-bagian saraf dan
struktur bagian saraf?
3.
Apa itu klasifikasi sistem saraf?
4.
Apa fungsi sistem saraf?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Untuk mengetahui apa itu sistem
saraf.
2.
Dapat menyebutkan bagian-bagian
saraf dan sturuktur bagian saraf.
3.
Untuk mengetahui apa itu klasifikasi
sistem saraf .
4.
Untuk mengetahui fungsi sistem saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM SARAF
Sistem saraf
tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya,
saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor
dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya
yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari
dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap
rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
B. BAGIAN SARAF DAN STRUKTUR BAGIAN
SARAF
1.
Berdasarkan bentuknya sel saraf
terdiri dari
a.
Badan Sel
Badan sel saraf adalah bagian yang
terbesar dari sel saraf. Badan sel dapat berfungsi sebagai penerima rangsangan
dari dendrit dan kemudian diteruskannya menuju ke akson. Pada badan sel saraf
terdapar inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom,
dan badan nisel.
b.
Dendrit
Dendrit merupakan serabut sel saraf
pendek, bercabang-cabang dan perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi
sebagai penerima dan pengantarkan rangsangan ke badan sel. Dendrit mengandung
badan Nissl dan organel. Pada umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrite.
Dendrit tidak mengandung selubung myelin maupun neurolema.
c.
Akson
Akson dikenal sebagai neurit. Neurit
merupakan serabut sel saraf yang panjang dan merupakan perjuluran dari
sitoplasma pada badan sel. Benang-benang halus yang terdapat dalam neurit
dikenal sebagai neurofibril yang dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan dapat mempercepat jalannya rangsangan.
Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- sel schwann yang dapat membentuk
suatu jaringan yang menyediakan makanan untuk neurit dan juga membantu
pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari resiko kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak terbungkus
oleh lapisan myelin dapat disebut dengan nodus ranvier, yang berfungsi sebagai
mempercepat jalannya rangsangan.
Kelompok-kelompok serabut saraf,
akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat
saraf.Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
2.
Berdasarkan Struktur dan fungsi
a.
Sel saraf sensori
Sel saraf
sensori merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia,
aksonnya pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron
sensorik
berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf
sensori sebagai penghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu
otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf
sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
b.
Sel saraf motor
Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki
dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson
lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau
kelenjar. . Fungsi sel saraf motor sebagai pengirim impuls dari sistem saraf
pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap
rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya
sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat
sangat panjang.
c.
Sel saraf intermediet (Neuron
konektor)
Sel saraf
intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam
sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf
sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau
sel saraf asosiasi lainnya.
3.
Struktur Sel Saraf
Setiap neuron terdiri dari satu
badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel
keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).Dendrit
berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel kejaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Gambar :
Struktur Sel Saraf
C. KLASIFIKASI SISTEM SARAF
Susunan
sistem saraf tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1. Sistem
Saraf Pusat
Sistem saraf
pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis).
Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting
maka perlu perlindungan dari rangka.
a.
Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri
mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan
kiri.Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan
sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan,
pe
ndengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan
kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya
berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3 bagian,
yaitu
·
Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi
telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar
(Cerebrum).Diencephalon berkembang menjadi thalamus, hipotamus.
·
Otak besar (Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam
pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar
merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,
walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar
yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar
atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan
ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat,
analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di
bagian belakang. thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi
sebagai “tempat penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal
motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian
yang tepat dalam korteks. hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan
syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
·
Otak tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak
kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar
hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal)
otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.Otak tengah tidak
berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
·
Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi
metencephalon dan mielencephalon.Metencephalon berkembang menjadi cerebellum
dan pons varolli.Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.
·
Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama
dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan
sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
·
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar
impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga
memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah,
volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain
seperti bersin, batuk, dan berkedip.
·
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan
varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang..
b.
Sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas
sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.
Gambar:
Penampang melintang sumsum tulang belakang
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari
sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom). Sistem saraf sadar
mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh
otak,
sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara
lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gambar : Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang
dikendalikannya
a.
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf
sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar
dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang,yaitu saraf-saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2,
dan 8
2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6,
11, dan 12
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor,
yaitu sa
raf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Otak dilihat
dari bawah menunjukkan saraf cranial. Saraf otak dikhususkan untuk daerah
kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai
daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom.
Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf
pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting. Saraf sumsum
tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf
leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf
pinggul, dan satu pasang saraf ekor. Beberapa urat saraf bersatu membentuk
jaringan urat saraf yang disebut pleksus.
Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis
merupakan
gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian
tangan.
c. Pleksus jumbo sakralis
yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
b.
Saraf Otonom
Sistem saraf
otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupundari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat
beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan
juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut
urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf
post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik.
Perbedaan
struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion.
Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat praganglion
pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang
karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu
berlawanan (antagonis).
Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama
cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum
sambung.
D. FUNGSI SISTEM SARAF
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi,
diantaranya yaitu sebagai berikut.
Ø
Menerima berbagai sensasi dari dalam
dan luar tubuh.
Ø
Bereaksi pada sensasi tersebut,
menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan memikirkannya.
Ø
Menyimpan memori dan melepaskannya
bila dibutuhkan.
Ø
Mengekspresikan emosi.
Ø
Mengirimkan pesan untuk bagiab
sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem saraf merupakan sistem
koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron
Berdasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu, sistem
saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar berfungsi, mengatur
semua aktivitas tubuh yang kita sadari. sedangkan, sistem saraf tak sadar
berfungsi, mengatur semua aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari. Sistem saraf
merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan
dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron).Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls)
yang berupa rangsang atau tanggapan
B.
SARAN
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan
memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan
lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan
kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ikhauad.wordpress.com/category/sph-1-struktur-perkembangan-hewan/
http://materikuliah.org/mipa/struktur-dan-fungsi-sel.aspx
http://indonetedu.blogspot.com/2013/10/organ-pada-hewan-dan-fungsi.htm
^ “Nervous System”. Columbia Encyclopedia. Columbia
University Press.
http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/02/sistem-saraf-manusia/
^ a b c d e f Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed
(2000). “Ch. 2: Nerve cells and behavior”. Principles of Neural Science.
McGraw-Hill Professional. ISBN 9780838577011.
http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-saraf-manusia.html
^ Finger S (2001). “Ch. 1: The brain in antiquity”.
Origins of neuroscience: a history of explorations into brain function. Oxford
Univ. Press. ISBN 9780195146943. ^ Finger, pp. 43–50
^ a b Sakarya O, Armstrong KA, Adamska M, et al.
(2007). “A post-synaptic scaffold at the origin of the animal kingdom”. PLoS
ONE 2 (6): e506. doi:10.1371/journal.pone.0000506. PMID 17551586.
No comments:
Post a Comment